SELAMAT DATANG DI WEBSITE IKATAN MAHASISWA KAREF HAMIT AIFAT

Kopatas

Kopatas

Revitaliasi dan Relevansi Pendidkan Tradisional Wuon sebagai kearifan lokal suku Maybrat

Keragaman budaya sejatinya dapat dijadikan modal untuk memperkuat identitas kebangsaan. Disamping itu, keragaman budaya termasuk kesenian yang dapat dijadikan komoditas nasional yang dapat memberikan kontribusi bagi kesejahteraan masyarakat. 

Suku Maybrat merupakan salah satu etnis yang mendiami wilayah kepala burung Papua,  dan masih memiliki kekayaan budaya, salah satunya yang hingga kini masih terus dipertahankan adalah pendidikan tradisonal Wuon. Pendidikan tradisonal Wuon adalah salah satu kearifan local warisan budaya dalam etnis Maybrat yang perlu dipertahankan ditengah perkembangan peradaban etnis Maybrat. Dalam perkembangannya, walaupun pendidikan tradisional  Wuon/Wofle telah lama hilang,  namun masih dapat dipertahankan, dan atas dukungan dan komitmen pemerintah daerah Kabupaten Maybrat pelaksanaan pendidikan ini kemudian dibangkitkan kembali. Terlepas dari fakta budaya diatas, hal penting yang perlu dipahami adalah pendidikan tradisonal Wofle adalah bagian penting dalam perkembangan peradaban suku Maybrat yang perlu dikaji secara objektif berdasarkan konteks kekinian sehingga diharapkan dapat menjaga eksistensinya dan memiliki dampak positif terhadap perkembangan kehidupan social dan budaya suku Maybrat. 

Berdasarkan hal diatas, Majelis Rakyat Papua Barat, bersama generasi muda Maybrat yang tergabung dalam wadah Ikatan Mahasiswa Karef Hamit Aifat menggagas kegitan webinar dengan mengundang narasumber dari latarbelakang profesi yang berbeda, diantaranya Pastor Markus Malar, OSA yang membedah konteks pendidikan Tradisional dari sisi gereja, Maximus Air SE, MM yang membahas terkait pendidikan tradisional Wuon dalam konteks masa lalu dan masa kini. Selain narasumber diatas, untuk memboboti pemahaman terkait pendidikan tradsional Wuon, turut memberikan mateti, Adolof Ronsumbre, S.Sos, MA., dosen Antropologi Universitas Papua, serta Semuel Kambuaya, S.Sos dari lembaga majelis rakyat Papua Barat. 

Topik dan diskusi dalam pelaksanaan webinar berjalan dinamis dimoderatori oleh Herman W Tubur, SP. M.Si yang juga dosen Fakultas Pertanian Unipa sekaligus intelektual Maybrat/Aifat. Proses diskusi webinar  menghasilkan ide dan gagasan baru dalam rangka menjaga esksistensi pendidikan Tradisional Wuon sebagai kearifan lokal suku Maybrat. Selain ide dan gagasan, terdapat juga beberapa usulan dan rekomendasi baik dari narasumber dan peserta diskusi.  Usulan dan rekomendasi tersebut ditujukan kepada pihak pemerintah Maybrat, terutama Dinas Pariwisata yang seharusnya berkolaborasi dengan dinas Pendidikan yang tidak sempat hadir pada pelaksanaan webinar tersebut. Review hasil webinar dapat ditonton dengan mengklik video dibawah ini. 



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ikatankarefhamitaifat@gmail.com