Data
base marga/fam suku Maybrat, memiliki peran strategis dalam upaya melindungi
eksistensi orang asli Papua diatas tanahnya sendiri. Laju dan perubahan pembangunan
di Papua Barat diketahui memberikan
pengaruh baik positif maupun negative. Salah satu pengaruh negative adalah
hilangnya budaya asli, selain itu dengan system perkawinan yang tidak
terkontrol dapat menyebabkan hilangnya beberapa marga asli. Kondisi ini umum terjadi bagi suku-suku asli di
wilayah Papua, terlebih khusus suku-suku di wilayah kepala burung Papua. Maybrat
merupakan salah satu suku asli yang berdomisili di wilayah kepala burung Papua
dari sekian banyak suku-suku lainnya
seperti IMMEKO, TEHIT, MOI, dan beberapa suku lainnya.
Semuel Kambuaya, S.Sos |
Herman W Tubur, SP. M.Si (Ketua Tim Pelaksana Pra Launching) |
Pada kegiatan Pra Launching tersebut masyarakat Maybrat yang terdiri dari mahasiswa, tokoh masyarakat dan intelektual Maybrat turut di undang. Dalam kesempatan tersebut, Herman W Tubur, SP. M.Si., ketua tim pelaksana Pra Launching menjelaskan bahwa kegiatan Pra Launching marga suku Maybrat adalah kegiatan awal untuk memboboti data base marga suku Maybrat. Melalui kegiatan ini diharapkan para peserta Pra Launching dapat memberikan masukan terkait nama-nama marga yang mungkin belum tercover. Lebih lanjut Herman Tubur yang juga dosen pada Fakultas Pertanian Unipa, menegaskan bahwa kegiatan yang dinisiasi oleh senior kita Semuel Kambuaya, S.Sos., telah melalui rangkaian proses dan tahapan diantaranya : pendekatan melalui wawancara dengan tokoh-tokoh kunci (kepala kampung, tua marga, dll). Dari sisi metode dan ilmiah mungkin perlu disempurnakan, namun tahapan minimal dalam kajian telah dilakukan. Selanjutnya untuk lebih melengkapi informasi dalam data base maka perlu ada kegiatan lanjutan dengan melibatkan tokoh kunci seperti kepala marga, kepala kampung dan pihak-pihak yang benar-benar dapat memberikan informasi akurat demi menyempurnakan hasil kajian ini.
Makarius Air, SE, dan Semuel Kambuaya, S.Sos..saat pemaparan data base Marga Suku Maybrat, 22 November 2018 di Aula Fakultas Pertanian Universitas Papua |
Foto bersama peserta Pra launching dengan narasumber |
Dalam pemaparannya, Semuel Kambuaya, S.Sos., menjelaskan berdasarkan data awal yang berhasil dihimpun terdapat kurang lebih 144 marga asli suku Maybrat, sedangkan beberapa marga lain yang bukan marga asli diantaranya adalah Ohe, Gepse, Tumana dan Kawada. Semuel Kambuaya, melanjutkan bahwa data yang ada adalah data sementara, mungkin beberapa marga belum tercover namun saran dan masukan dari berbagai pihak terutama tokoh-tokoh marga sangat kami harapkan demi melengkapi informasi data base yang telah dihimpun.
Dalam perencanaan proses
Launching Final akan dilaksanakan di Susumuk pada bulan Januari 2019. Sebelum
pelaksanaan Launching Final tersebut, kami akan berupaya menyempurnakan data yang ada. Dengan
ketersediaan data yang ada, tentunya akan ada program lainnya untuk melengkapi
data base marga ini, diantaranya pendirian “Tugu Marga”, dan museum kearifan local
suku Maybrat. Semuel Kambuaya menjelaskan Semua yang kami lakukan dalam rangka
menjaga eksistensi nilai-nilai budaya Suku Maybrat. Semuel Kambuaya turut menghimbau kepada seluruh masyarakat
suku Maybrat untuk mendukung proses yang sementara dilakukan, dukungan lainnya
diharapkan pula dari pihak pemerintah daerah, terutama pemerintah daerah
kabupaten Maybrat (Humas Karef Hamit).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
ikatankarefhamitaifat@gmail.com