SELAMAT DATANG DI WEBSITE IKATAN MAHASISWA KAREF HAMIT AIFAT

Kopatas

Kopatas

Melindungi Eksistensi Orang Asli Papua dengan Pra Launching Data Base Marga Suku Maybrat


Data base marga/fam suku Maybrat, memiliki peran strategis dalam upaya melindungi eksistensi orang asli Papua diatas tanahnya sendiri. Laju dan perubahan pembangunan  di Papua Barat diketahui memberikan pengaruh baik positif maupun negative. Salah satu pengaruh negative adalah hilangnya budaya asli, selain itu dengan system perkawinan yang tidak terkontrol dapat menyebabkan hilangnya beberapa marga asli.  Kondisi ini umum terjadi bagi suku-suku asli di wilayah Papua,  terlebih khusus  suku-suku di wilayah kepala burung Papua. Maybrat merupakan salah satu suku asli  yang berdomisili di wilayah kepala burung Papua dari sekian banyak suku-suku lainnya  seperti IMMEKO, TEHIT, MOI, dan beberapa suku lainnya.

Semuel Kambuaya, S.Sos
Erosi Marga suku-suku di wilayah Maybrat sedang terjadi, salah satu factor penyebab adalah system perkawinan disamping beberapa factor lainnya. Menindaklanjuti fenomena ini, Semuel Kambuaya, S.Sos (anggota MRP perwakilan wilayah adat Suku Maybrat) merasa perlu untuk melakukan suatu kegiatan terobosan untuk menyusun data base marga suku Maybrat. Kegiatan ini diawali dengan observasi lapangan dan wawancara dengan beberapa tokoh kunci yang tersebar di 4 wilayah besar yaitu Ayamaru, Aitinyo, Aifat dan Mare.  Hasil observasi ini selanjutnya dikemas dalam kegiatan Pra Launching pada 22 November 2018 di  Aula Fakultas Pertanian, Univeristas Papua.

Herman W Tubur, SP. M.Si (Ketua Tim Pelaksana Pra Launching)

Pada kegiatan Pra Launching tersebut masyarakat Maybrat yang terdiri dari mahasiswa, tokoh masyarakat dan intelektual Maybrat turut di undang. Dalam kesempatan tersebut, Herman W Tubur, SP. M.Si., ketua tim pelaksana Pra Launching menjelaskan bahwa kegiatan Pra Launching marga suku Maybrat adalah kegiatan awal untuk memboboti data base marga suku Maybrat. Melalui kegiatan ini diharapkan para peserta Pra Launching dapat memberikan masukan terkait nama-nama marga yang mungkin belum tercover. Lebih lanjut Herman Tubur yang juga dosen pada Fakultas Pertanian Unipa, menegaskan bahwa kegiatan yang dinisiasi oleh senior kita  Semuel Kambuaya, S.Sos., telah melalui rangkaian proses dan tahapan diantaranya : pendekatan melalui wawancara dengan tokoh-tokoh kunci (kepala kampung, tua marga, dll). Dari sisi metode dan ilmiah mungkin perlu disempurnakan, namun tahapan minimal dalam kajian telah dilakukan. Selanjutnya untuk lebih melengkapi informasi dalam data base maka perlu ada kegiatan lanjutan dengan melibatkan tokoh kunci seperti kepala marga, kepala kampung dan pihak-pihak yang benar-benar dapat memberikan informasi akurat demi menyempurnakan hasil kajian ini.

Makarius Air, SE, dan Semuel Kambuaya, S.Sos..saat pemaparan data base Marga Suku Maybrat,
22 November 2018 di Aula Fakultas Pertanian Universitas Papua 








Foto bersama peserta Pra launching dengan narasumber

Dalam pemaparannya, Semuel Kambuaya, S.Sos., menjelaskan berdasarkan data awal yang berhasil dihimpun terdapat kurang lebih 144 marga asli suku Maybrat, sedangkan beberapa marga lain yang bukan marga asli diantaranya adalah Ohe, Gepse, Tumana dan Kawada.  Semuel Kambuaya, melanjutkan bahwa data yang ada adalah data sementara, mungkin beberapa marga belum tercover namun saran dan masukan dari berbagai pihak terutama tokoh-tokoh marga sangat kami harapkan demi melengkapi informasi data base yang telah dihimpun.

Dalam perencanaan proses Launching Final akan dilaksanakan di Susumuk pada bulan Januari 2019. Sebelum pelaksanaan Launching Final tersebut, kami akan berupaya  menyempurnakan data yang ada. Dengan ketersediaan data yang ada, tentunya akan ada program lainnya untuk melengkapi data base marga ini, diantaranya pendirian “Tugu Marga”, dan museum kearifan local suku Maybrat. Semuel Kambuaya menjelaskan Semua yang kami lakukan dalam rangka menjaga eksistensi nilai-nilai budaya Suku Maybrat.  Semuel Kambuaya  turut menghimbau kepada seluruh masyarakat suku Maybrat untuk mendukung proses yang sementara dilakukan, dukungan lainnya diharapkan pula dari pihak pemerintah daerah, terutama pemerintah daerah kabupaten Maybrat (Humas Karef Hamit).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

ikatankarefhamitaifat@gmail.com